Thursday, February 16, 2012

HAL RASA RENDAH HATI


1. Ingin akan pengetahuan adalah kodrat manusia, tetapi apakah gunanya pengetahuan jika kita tidak takut kepada Allah?

Seorang petani yang rendah hati dan mengabdi kepada Tuhan, sungguh lebih baik daripada seorang ahli filsafat yang congkak, yang menyelidiki ilmu perbintangan, tetapi tiada memperdulikan keadaan jiwanya.

Barangsiapa mengenal diri sendiri dengan baik, akan merasa hina dan tidak merasa gembira atas pujian orang.

Andaikata saya mengetahui segala-galanya, tetapi jika saya tidak memiliki cintakasih, apakah gunanya semua itu bagi saya terhadap Allah yang akan mengadili saya sesuai dengan perbuatan saya?

2. Hendaklah kita membuang segala keinginan akan pengetahuan yang melampaui batas, karena hal itu hanya menimbulkan banyak kebingunan dan kekecewaan saja.

Mereka yang banyak pengetahuannya biasanya suka menjadi orang terkenal dan disebut orang pandai.

Banyak pengetahuan yang hanya sedikit, bahkan sama sekali tidak bermanfaat bagi jiwa.

Sungguh tidak bijaksana orang yang mengejar segala apa saja, kecuali yang berguna bagi keselamatan jiwanya.

Banyak bicara tentang ilmu tidak memuaskan jiwa, tetapi hidup saleh akan menenangkan hati dan hati yang murni akan menjadikan hubungan kita dengan Allah lebih erat dan mesra.

3. Semakin luas dan dalam pengetahuan kita, semakin keras kita akan diadili, jika hidup kita tidak menjadi semakin saleh seimbang dengan pengetahuaan kita.

Oleh sebab itu janganlah kita membanggakan diri atas kecakapan ataupun pengetahuan kita, tetapi lebih baik kita takut akan tanggungjawab atas pengetahuan yang diberikan kepada kita.

Bila kita menyangka, bahwa kita tahu akan banyak hal dan merasa paham tentang soal-soal itu, ingatlah, bahwa masih banyak hal lain yang tidak kita ketahui.

Janganlah mempunyai anggapan tinggi tentang dirimu sendiri (Rom 11:20), melainkan akuilah, bahwa sesungguhnya kurang pengetahuan kita.

Mengapa kita menganggap diri kita lebih tinggi daripada orang lain, sedangkan masih banyak orang lain yang lebih pandai dalam bidang kaidah-kaidah agama daripada kita?

Apabila kita ingin mengetahui dan mempelajari apa yang berguna bagi kita, sebaiknya kita suka tetap tinggal tidak terkenal dan tidak diindahkan umum.

Anjuran yang baik dan paling berguna ialah: sungguh-sungguh mengenal diri sendiri dan memandang diri sendiri sebagai orang hina.

Tidak menyukai diri sendiri dan senantiasa beranggapan, bahwa orang lain itu baik hati dan ramah, itu merupakan sifat-tabiat yang sangat bijaksana dan sempurna.

Biarpun kita melihat orang lain berbuat dosa bahkan melakukan kejahatan yang besar, janganlah sekali-kali menganggap, bahwa diri kita lebih baik daripada orang itu. Sebab kita sendiri tidak tahu berapa lama kita masih akan tetap kuat dalam keadaan yang baik. Kita semua lemah, tetapi kita tidak boleh menganggap, bahwa orang lain lebih lemah daripada kita.


Thomas a Kempis. 1987. Mengikuti Jejak Kristus. Penerbit Obor. Hal 3 - 5

No comments:

Post a Comment